REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Sejumlah santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, serta beberapa daerah di Tanah Air ikut memeriahkan kirab perayaan Tahun Baru Imlek 2566 yang digelar Klenteng Hok Tek Bio Pati, Kamis (19/2).
Santri yang ikut memeriahkan perayaan tahun baru imlek tersebut, tergabung dalam grup drum band mulai dari grup drum band Madrasah Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati hingga ada grup drum band yang berasal dari Gresik, Jawa Timur.
Kirab menyambut tahun baru imlek tersebut, disambut antusias ribuan warga Kabupaten Pati yang terlihat memadati rute jalan yang bakal dilewati rombongan kirab sejak pukul 12.00 WIB, meskipun kirab baru dimulai pukul 13.00 WIB.
Menurut Ketua Paguyuban Klenteng di Kabupaten Pati Edy Siswanto, rute kirab mulai dari Tempat Ibadah Umat Tri Darma (TITD) Hok Tek Bio di Jalan Setia Budi dilanjutkan ke Jalan Pemuda-Jalan Panglima Sudirman-Jalan Jiwonolo-Jalan Supriyadi dan kembali ke klenteng dengan jarak sekitar 4,5 kilometer.
Kirab yang bertujuan untuk tolak balak itu, kata dia, memang tidak hanya diikuti warga keturunan Thionghoa, karena lima pondok pesantren yang tergabung dalam grup drum band juga ikut memeriahkan kirab tersebut. Di antaranya, dari Ponpes Roudlotul Falah Gembong, Pati, Ponpes Salafiyah Kajen, Ponpes Komarudin Gresik, serta ada ponpes dari Semarang.
"Lewat perayaan Tahun Baru Imlek ini supaya diberi keselamatan dan mendapatkan keberkahan," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, perayaan ini bukanlah ajaran agama, melainkan kebudayaan Tionghoa yang diperingati saat terjadi pergantian musim dingin ke musim semi. Total peserta kirab, kata dia, ada delapan kelompok pemuda dengan menampilkan berbagai kesenian mulai dari drum band, tarian naga dan barong sai, dan kesenian reog serta kesenian jaran kepang.
"Kami juga didukung masyarakat yang menamakan dirinya 'Gusdurian'," ujarnya.
Acara tahunan tersebut juga dimeriahkan grup drum band dari Batalyon Arhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro Semarang. Sementara pada malam harinya, kata dia, perayaan tahun baru tersebut akan dilanjutkan dengan pengajian menyapa bangsa yang dihadiri oleh semua umat beragama.
"Akan tampil pula seni tari barongsai, tarian China dari sanggar kuncup melati serta seni ketoprak," ujarnya.
Abdul Syukur dari SMP Raudlatul Falah Gembong mengungkapkan, kehadirannya pada acara perayaan Tahun Baru Imlek sebagai bentuk kerukunan serta sikap toleran antarumat beragama. Ketika umat Islam menggelar kegiatan tertentu, kata dia, dari warga keturunan Thionghoa juga ikut hadir memeriahkan kegiatan tersebut.