REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan perayaan Tahun Baru Imlek 2015. Bisa membawa keberkahan dan kedamaian bagi semua umat yang merayakan. Dia berharap perayaan Imlek tidak ternodai oleh hal-hal yang bertolak belakang dengan kerukunan hidup beragama di Indonesia.
"Ini kan tahun baru Imlek jadi sudah tentu pertama saya mengucapkan selamat kepada semua mereka yg merayakan. Tentu harapan kita Imlek membawa keberkahan dan kedamaiain dan kesejahteraan bagi semua kita," kata Lukman dalam penutupan Mukernas Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di. Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (19/2).
Mantan Wakil Ketua MPR itu berpendapat, sebagai sebuah tradisi lama yang sudah turun-menurun dirakayakan, Imlek harusnya bisa menjadi ispirasi bagi masyarakat. Bahwa ada nilai-nilai luhur dalam perayaan tahun baru bagi warga keturunan Tionghoa itu yang relevan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa saat ini.
Meski keturunan Tionghoa terbilang minoritas di Indonesia, lanjutnya, bukan berarti prosesi yang mereka rayakan tersebut tidak dihargai masyarakat mayoritas. Imlek menurutnya harus menjadi salah satu momen untuk menunjukkan keberagaman umat beragama bukan batu sandungan dalam mempersatukan bangsa Indonesia.
"Saya pikir ini masyarakat kita sudah sangat toleran meskipun banyak masyarakat beragama yang tidak membiasakan diri memperingati Imlek, tapi tetap mereka bisa menghormati menghargai sesama saudara-saudaranya yang merayakan Imlek," ujarnya.
Hari Raya Tahun Baru Imlek 2015 merupakan Tahun Baru Imlek ke 2566. Di negara asalnya, Cina, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek sangat beragam. Namun semuanya banyak berbagi tema umum seperti penjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api.