REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Aerospace Research Institute (KARI) telah memilih Arianespace untuk meluncurkan dua satelitnya untuk program GEO-KOMPSAT-2.
Senior Vice President, Sales and Customers Arianespace Jacques Breton dan President KARI CHO Gwangrae telah menandatangani kontrak untuk GEO-KOMPSAT -2A dan -2B pada 13 Februari lalu.
"Arianespace sangat bangga atas penunjukkan dari badan antariksa Korea, KARI, ini. Peluncuran terakhir kami untuk KARI terjadi pada tahun 2010,’’ ujar Chairman dan CEO Arianespace, Stephane Israel dalam rilisnya, Rabu (18/2).
GEO KOMPSAT-2A (GK2A) dan GEO-KOMPSAT-2B (GK2B) akan diorbitkan dengan peluncur Ariane 5 pada Mei 2018 dan Maret 2019 dari Guiana Space Center, Europe's Spaceport di Kourou, Guyana Perancis.
Arianespace dan pusat riset teknologi satelit Korea telah membangun hubungan baik selama hampir 25 tahun, dengan diluncurkannya scientific microsatellites atau satelit-satelit mikro ilmiah dan satelit multi-misi COMS.
GEO KOMPSAT-2A (GK2A) dan GEO-KOMPSAT-2B (GK2B) akan menjadi satelit ketujuh dan kedelapan yang akan diluncurkan oleh Arianespace untuk Korea Selatan.
Setiap satelit GEO-KOMPSAT-2 memiliki bobot sekitar 3.200 kg pada saat peluncuran dan akan diposisikan di orbit geostasioner pada 128,2 derajat Timur.
Satelit-satelit tersebut akan dibangun oleh KARI di fasilitas instalasi di Daejeon, Korea Selatan. Tugas kedua satelit GEO-KOMPSAT-2 adalah untuk melakukan observasi meteorologi dan mengawasi cuaca di udara (GK2A), dan mengawasi laut serta lingkungan di bumi (GK2B).