REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Bina Marga, Pengairan, Pertambangan, dan Energi Kota Tasikmalaya, Heri Agus Hardiman mengatakan, Pemkot Tasikmalaya akan berupaya membangun sodetan untuk memperlancar pembuangan air.
Heri berharap meski banyak pihak yang terlibat dalam pengelolaan air, seluruhnya bisa sinergi untuk menyelesaikan permasalahan banjir.
Dana sebesar Rp 1 miliar dari APBD 2015 untuk pembebasan lahan, ia mengaku telah siap. Sementara itu, pembangunan fisik direncakanan pada 2016 dengan proyeksi anggaran sebesar Rp 6 miliar berdasarkan detail engineering design (DED).
"Mudah-mudahan pembebasan lahan bisa selesai tahun ini sesuai target. Ini supaya permasalahan banjir bisa terurai," ujar Heri, di Tasikmalaya, Selasa (17/2).
Heri menambahkan, sejumlah bangunan yang berada di pusat kota terutama di Kecamatan Tawang, Cihideung, dan Cipedes juga perlu diwaspadai menjadi penyebab banjir. Ini karena lokasinya, kata Heri, dinilai mengganggu saluran air.
"Berdasarkan pendataan konsultan pada 2012, ada 777 bangunan yang mengganggu saluran air baik itu yang menutup atau memakan sebagian badan saluran air. Kemungkinan saat ini jumlahnya bertambah," ujar Heri.
Menurutnya, jika ingin lingkungan nyaman dan bebas banjir masyarakat juga harus sadar untuk tidak mengganggu aliran air.
"Karena penertiban bukan kewenangan kami, saat ini kami terus mengimbau dengan memasang pemberitahuan dan meningkatkan pengawasan lewat petugas kelurahan," ujar Heri.