Selasa 17 Feb 2015 22:25 WIB

Tanah Longsor Ancam Puluhan Warga di Mojo-Kediri

Longsor. Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Lebih dari 50 kepala keluarga (KK) di Desa Blimbing, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kini terancam bahaya longsor sebab bermukim di daerah rawan gerakan tanah.

Kepala Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Juwahiri, Selasa (17/2) mengatakan puluhan kepala keluarga itu tersebar di Dusun Juron serta Jeti. Mereka tidak dapat tinggal dengan tenang di rumah mereka. "Mereka dalam keadaan bahaya, yang terancam di banyak titik. Untuk sementara, mereka mengungsi," katanya.

Ia mengatakan, mereka mengungsi ke tempat saudara ataupun tetangga yang lokasi rumahnya dianggap aman. Saat pagi, mereka kembali ke rumah an menyelamatkan benda berharga yang masih bisa diselamatkan, tapi kembali mengungsi saat sore hari. Tentang lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi, Juwahiri mengatakan belum mengetahui.

Di desa ini, banyak terdapat lahan Perhutani, tapi mayoritas berada di lereng perbukitan. Sementara, lokasi yang relatif aman, berada di daerah bawah, dan itu merupakan lahan warga.

"Di sini (daerah Blimbing, Mojo) hampir semua sama (ancaman bahaya tanah longsor) dan kalau di bawah relatif aman, tapi itu milik warga. Tapi, nanti akan koordinasi dengan warga dan akan dibicarakan lagi," katanya.

Musibah tanah longsor terjadi di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang menimpa lebih dari 17 rumah warga awal pekan ini.

Tingkat kerusakan rumah itu juga beragam antara sedang sampai berat, termasuk ambruk total. Mayoritas, rumah yang terkena tanah longsor itu di daerah perbukitan dan lokasinya dekat dengan tebing yang tingginya mencapai lebih dari dua meter.

Musibah itu terjadi karena tingginya curah hujan, yang membuat tanah di daerah itu longsor. Struktur tanah yang labil membuat tanah mudah bergerak, sehingga ketika terkena hujan setiap hari menjadi rapuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement