Selasa 17 Feb 2015 19:58 WIB

Pemerintah Dorong Teknologi Pereduksi Karbon

Rep: c85/ Red: Dwi Murdaningsih
Emisi karbon
Foto: concurringopinions.com
Emisi karbon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang menggenjot upaya pencegahan pemanasan global. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan emisi karbon untuk ditransformasi menjadi zat yang tersimpan di dalam tanah. Menteri Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) mengungkapkan, teknologi ini mampu mereduksi kandungan karbondioksida di alam untuk mengurangi efek pemanasan global.

"Teknologi yang mereduksi emisi CO2 yang kita sebut dengan carbon capture and sotrage (CCS) dimana CO2 ditangkap kemudian disimpan dalam formasi geologi," ujar Sudirman saat memberikan sambutan dalam pertemuan dengan para akademisi, Selasa (17/2).

Sudirman menyebut, teknologi ini akan menyimpan atau mengamankan karbondioksida yang dihasilkan oleh pembakaran energi fosil yang saat ini semakin meningkat. Dia melanjutkan, saat ini pun Indonesia masih sangat bergantung pada penggunaan energi fosil termasuk batubara. Zat buang yang dihasilkan oleh penggunaan bahan bakar fosil, ke depannya dapat disimpan agar tidak membahayakan. 

"Teknologi ini menangkap CO2 dari sumber-sumbernya seperti pembangkit listrik dan pengolahan gas alam kemudian mentransformasikannya ke lokasi CO2 di formasi geologi sesuai dengan kebutuhan kemudian disimpan," ujar Sudirman. 

Penerapan CCS, menurut Sudirman, harus segera dilakukan mengingat dalam kurun waktu lima tahun ke depan pemanfaatan energi fosil akan meningkat dua kali lipat. "Lima tahun mendatang akan terjadi dubling capacity dari energi primer batubara untuk kebutuhan listrik," lanjutnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement