Selasa 17 Feb 2015 15:30 WIB

Pemprov DKI Kebanyakan Wacana

Sejumlah kendaraan melintasi air banjir yang menggenangi jalan di kawasan Cikini, Jakarta Selatan, Ahad (15/2).   (Republika/Agung Supriyanto)
Sejumlah kendaraan melintasi air banjir yang menggenangi jalan di kawasan Cikini, Jakarta Selatan, Ahad (15/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya fokus pada proyek besar untuk menangani banjir di ibu kota itu karena belum tentu hasil yang didapatkan sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Pemprov DKI ini selalu mengalihkan isu kepada hal-hal yang sifatnya wacana. Padahal, memperbaiki saluran drainase, normalisasi sungai dan revitalisasi saja belum selesai, kita sudah mau loncat ke proyek yang lebih besar lagi dan belum tentu hasilnya akan sempurna," kata Yoga di Jakarta, Selasa (17/2).

Menurut Yoga setiap proyek besar untuk menanggulangi banjir di ibu kota seperti Deep Tunnel ataupun Giant Sea Wall, Waduk Ciawi dan lain sebagainya tidak mungkin selesai dalam waktu dekat dan hasilnya pun masih kabur.

"Karena proyek sebesar ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi SDM kita belum siap, persiapan teknis juga tidak semudah yang diucapkan," katanya.

Menurutnya, alangkah lebih baik dan bijak jika Pemprov DKI lebih mengoptimalkan untuk memperbaiki saluran drainase seluruh Jakarta, membuat waduk, sumur resapan air, menambah ruang terbuka hijau karena akan lebih terasa manfaatnya.

"Lebih baik kita fokuskan tenaga, anggaran dan waktu dengan pekerjaan yang telah di depan mata yang jauh lebih penting dan terbukti tidak pernah ditangani serius oleh Pemprov DKI. Ini juga bukan pekerjaan mudah, perlu kerja keras 24 jam," ujar salah satu pengajar di Universitas Trisakti itu.

Seperti dalam revitalisasi penampungan air, yang saat ini di Jakarta ada 44 waduk dan 14 situ. Sedangkan yang baru diperbaiki baru Pluit dan Riario. Artinya masih ada 42 waduk dan 14 situ yang harus diperbaiki.

Selain itu terkait dengan wacana proyek Deep Tunnel, Joga mengatakan pihak swasta yang berinvestasi untuk membuat fasilitas ini untuk mengatasi banjir lebih baik dialihkan untuk saluran drainase dan pembuatan daerah tangkapan air di seluruh Jakarta.

"Kita semua tahu salah satu yang paling mudah dilakukan dengan genangan banjir di Jakarta adalah perbaikan saluran drainase dan membuat sumur resapan karena dengan ini akan lebih tuntas," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement