Selasa 17 Feb 2015 15:13 WIB

Pariwisata Tersaingi Malaysia, JK: Itu Keluhan Klasik!

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut pariwisata di Indonesia saat ini jauh tertinggal dari Malaysia. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menilai keluhan tersebut sudah muncul sejak dulu, namun tak pernah terselesaikan.

"Keluhan klasik kita, kalah dari Malaysia ini keluhan abadi," kata JK di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (17/2).

Ia menjelaskan setiap menteri pariwisata menyampaikan keluhan yang sama terkait hal ini. Namun, hingga kini rencana pemerintah untuk menaikkan jumlah wisatawan ke Indonesia masih saja belum dapat mengatasi keluhan tersebut.

"Tiap menteri mengeluarkan keluhan yang sama dan rencana yang sama tapi tetap saja seperti itu," jelas JK.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pariwisata di Indonesia tertinggal dari negara tetangga, Malaysia. Menurutnya, dilihat dari pendapatan pariwisata, Indonesia justru jauh tertinggal hingga tiga kali lipat.

"Tapi kita harus hebat karena kalah jauh dari Malaysia. Kita kalah tiga kali lipat, income kita 9 ribu, Malaysia 27 ribu," jelas Arief di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (17/2). Lanjutnya, pertumbuhan pariwisata di Indonesia pun hanya sekitar delapan persen.

Sedangkan, pertumbuhan pariwisata di Malaysia mencapai 9.5 persen. Kendati demikian, ia menyebut pertumbuhan pariwisata di Indonesia ini cukup positif.

Arief juga mengatakan saat ini pemerintah tengah fokus pada upaya peningkatan pembangunan destinasi pariwisata. Menurutnya, pemerintah juga telah menyepakati untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor utama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement