REPUBLIKA.CO.ID, JATINANGOR- Situ II ITB Jatinangor diresmikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa (17/2). Situ seluas 2,6 hektare tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 7 miliar. Situ ini berfungsi sebagai laboratorium penanganan banjir bagi mahasiswa.
Menurut Rektor ITB Kadarsah Suryadi, situ II ini akan dijadikan tempat praktikum mahasiswa ITB. “Jadi biar tidak jauh-jauh, dan lebih bisa memudahkan mahasiswa,” ujar Kadarsah.
Selain sebagai tempat praktikum mahasiswa, situ II juga berfungsi untuk mengendalikan banjir, dan penyedia air bagi warga. Manfaat tersebut, menurut Kadarsah, sudah terbukti di daerah Caringin. "Situ ini bisa meningkatkan permukaan air sumur warga di sekitar ITB Jatinangor," ucapnya.
Namun, menurut Kadarsah, belum ada pengukuran pasti, berapa persen kenaikan yang terjadi. "Tim kami masih melakukan riset untuk mengetahui berapa kenaikannya, dan juga untuk melihat berapa persen pengurangan saat kemarau," katanya.
Rencananya, situ II ini tak hanya digunakan oleh mahasiswa, tapi juga untuk sekolah dan perguruan tinggi lainnya. "Yang jelas, ini akan digunakan untuk sarana edukasi masyarakat," ujarnya.
Setelah situ II ini, Kadarsah mengatakan, ITB rencananya akan membuat pengelolaan air dengan tema-tema rekayasa infrastruktur lingkungan. Salah satunya laboratorium terbuka untuk irigasi. "Nantinya laboratorium tersebut akan digunakan untuk sarana pengukuran sungai," ucapnya.
Dalam pembukaan situ II, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sangat mendukung kegiatan tersebut. Terlebih dengan manfaat yang sudah dirasakan oleh warga sekitar ITB dengan keberadaan situ II.
"Kami akan terus mendukung kebtuhan pengembangan kampus karena masa depan Indonesia ada pada kampus," ucapnya. Basuki berharap agar situ II tersebut bisa menjadi simbol awal kerjasama PU dengan ITB.