Senin 16 Feb 2015 20:02 WIB

Wagub Djarot tak Tahu Perhitungan Ziswaf

Rep: c97/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kiri).
Foto: Antara
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Djarot Saeful Hidayat menyampaikan bahwa ia tidak mengetahui mengenai perhitungan zakat, infak, sedekah, wakaf (Ziswaf) yang dilakukan Pemprov Jakarta saat ini. Padahal, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama berjanji memberikan sumbangan empat kali lipat, jika Badan Amil Zakat Infak Sedekah (Bazis) mampu mengubah sistem penyaluran dananya menjadi transfer.

"Wah saya tidak tahu ya," katanya di Balai Kota, Senin (16/2). Padahal sebelumnya Sekretaris Daerah DKI, Saefullah mengatakan bahwa besaran sumbangan Pemprov ke Bazis sedang dihitung. Tujuannya untuk merealisasikan janji Gubernur, memberikan sumbangan empat kali lipat.

"Itu penghitungan ada rumusnya. Tahun kemarin kan target kita Rp 97 milyar, dan realisasinya Rp 113 milyar," tutur Saefullah, Kamis (12/2). Ia menyebutkan Bazis DKI sudah menjalankan sistem transfer dalam penerimaan dan penyaluran dana Ziswaf.

Selama ini, kata Saefullah, orientasi pengelolaan Ziswaf adalah kuantitas. Tetapi, angka penerimanya masih sedikit. Guna memperbaikinya, Pemprov DKI dan Bazis sedang mendata mustahik (penerima zakat), untuk menambah jumlah penerima zakat. Hal ini dilakukan agar dana yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik.

Pemprov DKI juga berusaha menambah penerima beasiswa dari zakat. "Ya kita ingin beri bantuan pada anak-anak yang punya nilai akademik bagus," tutur Saefullah.

Dengan pemberian dana Ziswaf ini, Pemprov berharap agar masyarakat yang tadinya berstatus mustahik bisa menjadi muzakki (orang yang wajib zakat).

"Kita inginnya, setelah satu tahun kasih bantuan pada pedagang. Masyarakat yang tadinya menerima bantuan jadi berbalik memberi bantuan. Ya ada perbaikan statuslah," kata Saefullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement