REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerjaan petugas kebersihan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bertambah berlipat-lipat setelah sidang Praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan digelar. Sebab, puluhan kilogram sampah berserakan saban sidang selesai digelar.
Produksi sampah itu melonjak karena banyak orang yang datang saat sidang berlangsung. Mulai dari polisi, wartawan, hingga massa pendukung Budi Gunawan.
seorang petugas kebersihan PN Jaksel, Amir Hasan (49 tahun) merawikan, saban Sidang Praperadilan BG rampung digelar, sampah seperti bekas bungkus makanan yang terbuat dari styrofoam, ribuan puntung rokok, ratusan gelas plastik, botol air mineral, serta bungkus rokok bakal berserakan.
"Setiap malam, selalu ada truk sampah yang datang untuk angkut sampah, padahal biasanya truk sampah datang tiga hari sekali," ujar Amir saat berbincang dengan ROL, Senin (16/2).
Sampah itu pun membuat PN Jaksel tampak kumuh. Apalagi ia dan petugas kebersihan lainnya harus berulang kali mengepel jejak sepatu pengunjung. Situasi akan bertambah buruk jika hujan karena lantai bakal dipenuhi jejak-jejak sepatu yang becek.
Selain banyaknya sampah yang terkumpul, taman di sisi kanan kiri ruang sidang utama PN Jaksel juga rusak. Rumput tercabut akibat terinjak. Padahal, di atas taman tersebut sudah tertulis 'dilarang injak rumput'.
Kamar mandi pun tak kalah kumuhnya. Kamar mandi yang hanya disediakan dua pintu masing masing untuk perempuan dan pria tampak kotor dan berbau pesing.
Kamar mandi di PN Jaksel sebenarnya ada dua ruangan. Di sisi selatan dan utara ruang sidang utama. Tetapi, satu ruangan yang ada di sisi utara tak bisa digunakan karena digembik. Alhasil, toilet yang ada di sisi selatan ruang sidang selalu penuh dan antre.