REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pasien keterbelakangan mental dari Yayasan Galuh Sepanjang Jaya, menikah di Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Ahad (15/2). Kedua pasangan itu kini telah pulih, mereka juga telah siap membina rumah tangga setelah menjadi pasien binaan sosial.
Sekretaris Yayasan Galuh, Nina Mardiana mengatakan, pasien yang awal tahun 2015 berhasil dinikahkan bernama Angga Saputra (25) dan Regina Jani (17). Mereka dirawat enam bulan yang lalu di Yayasan Galuh.
"Selama kurang lebih enam bulan mereka berdua mendapat perawatan, bersyukur saat ini sudah bisa menikah," kata Nina kepada Republika, Ahad (15/2).
Angga menjadi pasien binaan sosial Yayasan Galuh karena ia sempat mengalami kecanduan narkoba. Sementara, Regina yang kini menjadi isitrinya merupakan pasien binaan sosial yang sama. Ia sempat menjadi anak terlantar dan mengalami keterbelakangan mental. Regina juga tidak memiliki orang tua.
Nina menjelaskan, memasuki 2015 ini ada sebanyak 302 pasien keterbelakangan mental. Sebelumnya, pada 2013 pasien binaan sosial sebanyak 275 orang. Di 2014 pasien mencapai 279 orang. Sementara itu, Yayasan Galuh hanya mampu menampung sekitar 400 pasien.
"Tapi rata-rata pasien yang masuk ke Yayasan Galuh merupakan pasien yang mengalami ganguan jiwa sudah sangat parah," ujar Nina.