Ahad 15 Feb 2015 10:38 WIB

Waspadai Wabah Penyakit Leptospirosis Pascabanjir

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Tikus membawa penyakit leptospirosis
Tikus membawa penyakit leptospirosis

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Warga pemukiman sepanjang pinggiran Sungai Bengawan Solo diminta menjaga kondisi kesehatan secara ekstra.

Usai diterjang bencana airbah kemarin, mereka diminta mewaspadai munculnya wabah Leptospirosis, atau penyebaran penyakit kencing tikus. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mewaspadai munculnya Leptospirosis.

''Saya minta masyarakat sekitar kawasan terdampak banjir Sungai Bengawan Solo waspada terhadap penyakit yang disebarkan kencing tikus,'' tutur Siti Wahyuningsih, kepala DKK Kota Solo, Sabtu (14/2).

Penyakit yang kerap kali mucul pascabanjir, kata Siti, terjadi disebabkan kotoran hewan yang terinfeksi bakteri Leptospirosa. Kemudian tercampur dengan air.

Bakteri itu masuk kedalam tubuh melalui air yang bersinggungan langsung dengan kulit yang luka. Selain itu, bakteri bisa masuk melalui mata, dan makanan.

''Kami meminta masyarakat waspada. Jangan memanfaatkan genangan air untuk keperluan kunsumsi. Apalagi, anak-anak kecil yang biasanya senang mandi air banjir, dan makan sembarangan,'' tuturnya.

Menurut Siti, perilaku masyarakat sangat berdampak pada derajat kesehatan masyarakat itu sendiri. Karena itu, pihaknya mengimbau semua warga yang terkena dampak banjir, untuk senantiasa menjaga pola hidup bersih, pola makan sehat, dan menjaga kondisi kesehatan.

Selain penyakit itu, lanjut Siti, biasanya setelah banjir penyakit yang berkembang adalah gatal-gatal, diare, dan jamur.

Tetapi, itu semua bisa diatasi dengan pola hidup bersih. Tetap menjaga kebersihan, dan mencuci tangan dengan sabun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement