Sabtu 14 Feb 2015 18:03 WIB

Malang Menjadi Tuan Rumah Hari Sampah Nasional

Rep: C74/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Alun-Alun Tugu di Kota Malang.
Foto: Republika/Rakhmawaty
Alun-Alun Tugu di Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG  -- Kota Malang menjadi tuan rumah hari Sampah Nasional. Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaja mengatakan Kota Malang menjadi kota paling maju dalam mengelola sampah. Maka hari sampah nasional yang ditetapkan tanggal 21 Febuari akan dilakukan di Kota Malang.

Siti menjelaskan permasalahan nasional saat ini salah satunya banjir. Setelah dipelajari salah satu penyebabnya banjir adalah sampah.

Karena itu pemerintah, lanjut Siti, melihat apakah regulasi telah mempersulit Pemerintah Daerah dalam mengelola sampah. "Pak Presiden mengatakan coba pelajari regulasi sampah mengapa tidak mudah tangani oleh pemda, kami mencari kota atau kabupaten yang mengelola sampah lebih maju dari yang lain terus dapatnya Malang," kata Siti Nurbaja, saat kunjungan ke Balaikota Malang, Sabtu (14/2).

Siti mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memetakan masalah ke daerah. Karena permasalahan nasional pasti memiliki dampak ke Provinsi dan Kabupaten atau Kota.

Siti mengatakan ternyata Malang tak memiliki kesulitan dari regulasi untuk mengelola sampah. Banyak inovasi yang dilakukan untuk mengelola sampah di Kota Malang. Seperti Bank Sampah, Asuransi Sampah dan Energi dari sampah menjadi gas Metan.

Siti mengatakan telah mengajak Presiden Joko Widodo ke Kota Malang. Namun ia tidak dapat memastikan kapan atau jadi tidaknya Presiden datang ke Kota Malang. Siti mengatakan dari kedatangan Presiden ke Kota Malang pemerintah pusat dapat petunjuk untuk mengatasi sampah seluruh Indonesia.

"Kedatangan Presiden ke Kota Malang tidak hanya untuk warga Kota Malang tapi untuk seluruh Indonesia," kata Siti Nurbaya.

Jumlah kota yang mengembangkan Bank Sampah meningkat dari 22 kota menjadi 41 kota pada tahun 2012. Jumlah unit Bank Sampah juga bertambah dari 471 menjadi 585 unit, meningkat sekitar 24 persen.

Meski dianggap kecil, gerakan ini sudah menjadi landasan untuk melawan sampah. Gerakan ini juga membuka peluang menjadikan masalah sampah lebih ekonomis, ramah lingkungan, dan berkelanjutan secara sosial.

Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati tepat di tanggal tragedi longsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement