Sabtu 14 Feb 2015 16:07 WIB
Kontroversi Valentine

Tagar Gerakan Menutup Aurat Jadi Trending Topic di Hari Valentine

Rep: C09/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Hijabers menunjukkan gambar dukungan tanggal 14 Februari sebagai Hari Menutup Aurat Internasional dan Menolak Valentine's Day, Jakarta, Jumat (13/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Hijabers menunjukkan gambar dukungan tanggal 14 Februari sebagai Hari Menutup Aurat Internasional dan Menolak Valentine's Day, Jakarta, Jumat (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah netizen mendukung gerakan menutup aurat pada hari valentine yang jatuh pada Sabtu (14/2) di media sosial Twitter. Dukungan dilakukan dengan membubuhkan tanda pagar (tagar) Gerakan Menutup Aurat di dalam kicauan yang telah menjadi trending topic kelima di Indonesia.

“Mari tutup auratmu wahai pria dan wanita... dukung #GerakanMenutupAurat dan lupakan jauh-jauh kalo 14 februari pernah ada”, tulis akun @SirLambankk, Sabtu (14/2). Selain untuk mengkampanyekan anti hari valentine, #GerakanMenutupAurat juga mengajak perempuan muslim untuk menutup aurat.

Akun ‏@nyaknyeaisyah_ mengatakan, gerakan menutup aurat yang banyak didukung netizen dilakukan untuk mendorong kesadaran berhijab. “#GerakanMenutupAurat adalah gerakan dakwah guna membumikan kesadaran berjilbab pada muslimah,” tulis akun tersebut.

Gerakan menutup aurat dikampanyekan bertepatan dengan hari valentine dengan tujuan agar remaja muslim Indonesia tidak asal ikut merayakan budaya asing. Di hari valentine, diharapkan kawula muda bisa menjauhi hal negatif dan mengikuti hal positif seperti memulai memakai hijab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement