REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Malam ini, beragam seni akan ditampilkan di Taman Air Gua Sunyaragi Kota Cirebon, Sabtu (14/2). Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat pun mengajak masyarakat untuk datang dan menyaksikan acara tersebut.
"Mari hadiri Semarak Sunyaragi nanti malam (Sabtu, 14/2) pukul 19.00 WIB," ujar Sultan.
Sultan mengungkapkan, Taman Air Gua Sunyaragi dibangun abad ke-16 dan fungsi awalnya sebagai tempat untuk menyepi bagi sultan dan keluarganya. Namun, fungsi itu kemudian berubah sesuai perkembangan zaman.
Di zaman perjuangan melawan penjajah, Taman Air Gua Sunyaragi digunakan untuk menyimpan senjata dan tempat berlindung bagi tentara-tentara Indonesia. Bahkan, Sultan Sepuh XII dan keluarganya juga dievakuasi ke tempat tersebut saat ada penyerangan oleh penjajah.
"Taman Air Gua Sunyaragi banyak menyimpan sejarah dan kenangan," tutur Sultan.
Sultan mengungkapkan, bangunan Taman Air Gua Sunyaragi yang tersisa saat ini diperkirakan hanya tinggal 25 persen dan tidak ada lagi air mengalir dan mengenang di Taman Sari. Selain itu, bangunan itupun kini terdesak oleh perumahan, perkantoran, dan jalan umum.
Meskipun begitu, pesona Taman Air Gua Sunyaragi masih tetap terlihat. Sultan juga tidak ingin Gua Sunyaragi menjadi barang tua yang tidak berguna.
"Karena itu Sunyaragi kita revitalisasi dan kita manfaatkan untuk kegiatan budaya dan pariwisata," tegas Sultan.
Sultan menyebutkan, dalam acara Semarak Sunyaragi yang akan berlangsung Sabtu (14/2) pukul 19.00 WIB, akan ditampilkan seni barongsai, angklung Bungko, tari tangan seribu dan berokan. Selain itu, tari panen buah, rudat debus sidapurna dan musik keroncong.
"Kita gali kembali pesona Sunyaragi, pesona budaya Cirebon, pesona pariwisata Indonesia. Wonderful Cirebon, Wonderful Indonesia," ucap Sultan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika