Jumat 13 Feb 2015 20:59 WIB

Jembatan Ambruk, Warga Empat Desa Terancam Terisolasi

Rep: Lilis Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Jembatan Ambruk (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Jembatan Ambruk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Hujan dan arus deras sungai membuat jembatan yang membentang di atas sungai Cimanis, Desa Kaligawe, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, ambruk, Kamis (12/02) sekitar pukul 21.30 WIB. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun peristiwa itu menyebabkan empat desa terancam terisolasi.

Jembatan selebar kurang lebih enam meter dan memiliki panjang sekitar 100 meter itu patah menjadi dua. Jembatan patah mulai dari pertengahan hingga ujung jembatan sepanjang kurang lebih 50 meter. Patahan jembatan yang terbuat dari beton dan aspal tersebut ambruk ke dasar sungai sedalam sekitar 30 meter.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebab, saat kejadian, hujan turun dengan deras sehingga tidak ada pengendara yang melewati jembatan peninggalan Belanda dan pernah direnovasi sekitar 1989 itu.

 

Namun, ambruknya jembatan tersebut membuat warga di empat desa terancam terisolasi. Keempat desa itu, yakni Desa Kaligawe, Kaligawe Wetan, Karang Mangu (Kecamatan Susukan Lebak) dan Desa Nagrak (Kecamatan Sedong). Pasalnya, jembatan tersebut merupakan jembatan utama penghubung keempat desa tersebut ke daerah lain.

 

Untuk menuju daerah lain, warga hanya bisa mengandalkan sebuah jembatan gantung di Desa Blender di Kecamatan Karangwareng. Itupun warga harus memutar sejauh dua kilometer, dan hanya bisa dilalui pejalan kaki serta sepeda motor. Sedangkan bagi pengguna mobil, harus memutar lebih dari lima kilometer ke arah Desa Sedong, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon.

 

"Saya gak tahu jembatan ini ambruk. Terpaksa harus memutar ke lewat jembatan gantung (desa) Blender," ujar seorang warga Desa Karangmangu, Kecamatan Susukan Lebak, Sukirno, Jumat (13/2).

 

Namun, untuk melintasi jembatan gantung di Desa Blender, warga harus saling berebut. Pasalnya, jembatan hanya bisa dilalui satu sepeda motor dari satu arah. Karenanya, pengguna sepda motor dari arah berlawanan harus menunggu secara bergantian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement