REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa Hukum Komjen Budi Gunawan, Razman Arif Nasution mengaku jika kliennya tidak ambisius untuk bisa menduduki jabatan sebagai Kapolri.
"Pak BG sampaikan ke saya, kalau dia baik-baik saja. Dia bilang 'Saya juga menunggu proses hukum dan politik yang terjadi pada diri saya. 'Saya tak berambisi jadi Kapolri' itu pesan dia," katanya di gedung KPK, Jumat (13/2).
Razman melanjutkan, sebaiknya semua pihak memberi kesempatan kepada Presiden Jokowi untuk mengambil keputusan yang paling tepat, melantik atau tidak melantik BG, mengajukan atau tidak mengajukan Kapolri baru. Ia pun percaya, Jokowi akan memberikan keputusan terbaik.
"Tapi kami ingatkan bapak presiden, gunakanlah institusi yang formal sesuai aturan hukum yang berlaku," ujarnya.
Selain itu, Razman juga menyindir Mensesneg Pratikno dan Seskab Andi Widjajanto yang sempat menyebut BG sebaiknya mundur. Ia menyayangkan pernyataan keduanya yang tidak sesuai kapasitas karena merupakan pembantu presiden.
"Jangan melangkahi kewenangan, jangan jadi beban presiden. Itu nambah beban presiden," ucapnya.
Ia pun ikut mengomentari isu surat kaleng terkait putusan praperadilan yang beredar. Dalam surat kaleng tersebut, BG disebut akan dimenangkan dalam sidang gugatan praperadilan terhadap KPK.
"Ini cara-cara yang patut kita curigai. Masa iya putusan tapi pemeriksaan belum selesai. Hari ini kan masih pemeriksaan saksi. Kasih kesempatan hakim tunggal ini untuk putuskan perkara," jelasnya.