Jumat 13 Feb 2015 19:09 WIB

Papan Nama Pasar Beringharjo akan Diganti Huruf Jawa

Rep: Yulianingsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Pasar Beringharjo
Foto: Antara
Pasar Beringharjo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tahun ini Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta akan mengganti papan nama Pasar Beringharjo dengan huruf Jawa. Huruf yang rencananya didesain artistik itu akan menyedot anggaran sebesar Rp 90 juta.

"Selain agar lebih artistis, pada papan nama yang lama masih dituliskan Jalan Ahmad Yani padahal sudah di ganti jadi Jalan Margo Mulyo," kata Kepala Dinlopas Yogya, Maryustion Tonang, Jumat (13/2).

Ia mengatakan, Pasar Beringharjo sudah menjadi ikon wisata di Yogyakarta. Karenanya papan nama tersebut didesain penuh seni. ”Ada nilai artistik yang ditampilkan karena Pasar Beringharjo ini kan juga ikon wisata. Kalau yang sekarang hanya papan putih biasa,” katanya.

Penggantian papan nama itupun direncanakan dilakukan pertengahan tahun ini. Selain itu perbaikan-perbaikan kerusakan kecil di Pasar Beringharjo juga akan dilakukan. Dalam RUP tahun 2015 perbaikan pasar yang masuk kegiatan pemeliharaan pasar itu dialokasikan Rp 125 juta.

”Itu untuk kerusakan kecil-kecil seperti talang air dan atap yang bocor. Kerusakan kecil itu ditangani di Dinlopas. Termasuk kerusakan kecil di pasar-pasar tradisional yang lain,” ujarnya.

Selain penataan fisik, tahun ini penataan non fisik pasar tradisional juga dilakukan. Penataan ini terutama di lakukan di Pasar Kranggan dan Pasar Giwangan. Pedagang yang menjual barang sejenis dikelompokkan menjadi satu. Sehingga dari segi estetika lebih tertata serta memudahkan pengunjung untuk mencari kebutuhan.

Ia berkata, penempatan pedagang yang lebih rapi serta display dagangan yang menarik dapat mendorong minat pengunjung agar datang ke pasar tradisional. Dengan begitu, omset pedagang pun bisa ikut terdongkrak naik.

"Harapannya kalau di dua pasar itu sudah tertata, maka pasar lainnya bisa mengikuti. Harus dilakukan bertahap dengan kesadaran dari para pedagang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement