REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AA Gede Ngurah Puspayoga mengatakan akan mempermudah akses perizinan bagi UKM. Pasalnya, kesulitan perizinan merupakan keluhan yang dirasakan oleh pelaku UKM.
Hal tersebut dikatakan Puspayoga saat melakukan kunjungan ke Koperasi Pasar Gemah Ripah, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Puspayoga beralasan, sekitar 99 persen pengusaha di Indonesia merupakan pelaku UKM.
“Sekarang sudah ada koordinasi dan sudah tekan Memorandum of Understanding MoU dengan Menteri Dalam Negeri soal kemudahan izin UKM,” katanya, di Pasar Sayur dan Buah, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Jumat (13/2).
Setelah ditekannya MoU tersebut, kata Puspayoga, pelaku UKM cukup mengurus izin di Kecamatan. Dengan begitu, izin UKM akan dikeluarkan oleh Camat secara gratis. Upaya lainnya, lanjut Puspayoga, juga dilakukan yaitu dengan kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) terutama dalam hal kemudahan mendapatkan modal usaha.
Saat ditanya upaya yang akan dilakukan guna mempermudah pemasaran bagi produk UKM, Puspayoga mengaku akan memperbanyak ekspo.
“Kalau kemarin kan kementerian banyak menyelenggarakan ekspo satu ekspo bisa Rp 2,5 Miliar, sekarang kita hapus, kita akan menyewa stand untuk ekspo-ekspo yang bagus supaya pemasaran produk UKM lebih luas lagi,” katanya.
Pemberdayaan Koperasi, menurut Puspayoga, merupakan cara efektif untuk meningkatkan produk UKM. Pasalnya, banyak UKM yang bernaung di bawah Koperasi. Karena itu, kedepannya salah satu fokus kerjanya yaitu memberikan peran koperasi lebih besar.
"Koperasi itu bisa mensejahterakan rakyat,” imbuhnya.
Puspayoga mengakui, perkembangan koperasi di Indonesia saat ini masih berjalan lambat. Padahal, di negara lain koperasi menjadi salah satu alat dalam upaya pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Koordinasi dengan kementerian lain, kata Puspayoga, juga sudah dilakukan untuk pemberdayaan koperasi kedepanya misalnya dengan Kementerian Perdagangan soal distribusi pupuk ke koperasi.
Sementara itu, Ketua Koperasi Pasar Gemah Ripah, Suharsini mengatakan, koperasi sangat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal tersebut, kata Suharsini, sudah dirasakan oleh para anggota tetap koperasi yang berjumlah 163 dan sekitar 700 yang tidak tetap.
“Alhamdulillah membantu sekali, dulu banyak anggota kami yang tidak punya rumah sekarang sudah punya, yang gak punya mobil bisa punya mobil,” katanya, Jumat.
Suharsini menambahkan, koperasi yang dikelola saat ini tidak hanya menjadikan pasar sebagai tempat berjualan. Namun, koperasi pasar gemah ripah tersebut juga memiliki rencana menyelesaikan tumpukan sampah secara mandiri dengan pengelolaan. Disamping itu, dalam tiga tahun kedepan koperasi ini bisa menggunakan listrik dari buah.