REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Az Zikra menilai penyerangan sekelompok massa yang terjadi pada Rabu (11/2) malam merupakan tindak kejahatan.
Karena dalam peristiwa itu telah dilakukan penganiayaan, pengeroyokan, dan pembawaan paksa dalam hal ini terhadap pengurus Az Zikra, Faisal Salim.
Az Zikra meminta agar proses hukum mengusut tuntas siapa di belakang penyerangan Yayasan pimpinan Ustaz Arifin Ilham tersebut. Ketua Tim Penasihat Hukum Az Zikra Zulhendri Hasan mengatakan, pengusutan tersebut diperlukan guna mengantisipasi kemelut yang bisa jadi semakin panjang.
"Kita dukung dan harus diusut tuntas siapa orang di belakang peristiwa itu. Ini agar ke depan tidak ada hal semena-semena lagi," ujar Zulhendri saat dihubungi Republika Online, belum lama ini.
Dikatakan lebih lanjut, terlepas dari pemicu penyerangan tersebut adalah spanduk, menurut dia, itu persoalan lain. Menurut dia, peristiwa itu merupakan reaksi berlebihan dan tidak menutup kemungkinan merupakan sebuah skenario pihak tertentu.
"Tidak menutup kemungkinan ini skenario atau rencana membelenggu dari orang di balik peristiwa," katanya.
Sementara itu, ia menilai penyerangan yang terjadi tidak mencerminkan perilaku atau bertentangan dengan aturan Islam. Dalam aturan demokrasi juga, kendati merespons soal pemasangan spanduk, tapi tetap tidak dibenarkan melakukan penganiayaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
