Jumat 13 Feb 2015 12:19 WIB
Kontroversi Valentine

Padang Razia Pernak-Pernik Valentine

Coklat valentine (Ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost
Coklat valentine (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), akan merazia pernak-pernik "Valentine" yang diduga bermuatan negatif.

Wali Kota (Wako) Padang, Mahyeldi Ansharullah di Padang, Jumat (13/2), mengatakan razia ini dilakukan ditengarai beredarnya coklat berhadiah alat kontrasepsi di sejumlah kota di Indonesia.

"Kami akan merazia supermarket yang menjual pernak-pernik valentine, bila ditemukan ada alat kontrasepsi akan disita," ujarnya. Menurut dia, perayaan "Valentine" itu bukanlah budaya orang Timur, dan bukan ajaran Islam, karena cenderung bermuara pada hal-hal negatif.

Untuk itu, Pemkot Padang akan melarang perayaan Valentine di kota itu, dan akan mengumumkannya setelah melakukan rapat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dan Organisasi Massa (Ormas), kata dia.

"Rapat dengan sejumlah organisasi itu akan dilaksanakan Jumat ini," kata dia.

Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Pendidikan, Anwar Abbas menyatakan budaya Valentine tidak ada dalam ajaran Islam.

Untuk itu, generasi muda Muslim harus menghindarinya, atau menolak perayaannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement