REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung akan kembali menggelar Pekan Literasi Asia Afrika (PLAA) kedua tahun ini di Bandung, Sabtu (14/2).
"Pekan Literasi Asia Afrika 2014 cukup sukses dan mendapat respon positif dari masyarakat di dalam dan luar negeri, sehingga pada tahun ini kami menggelar kembali pada pekan ini," kata Kepala Museum KAA Thomas A Siregar di Bandung, Jumat (13/2).
Ia menyebutkan PLAA tahun 2015 akan digelar dengan tema "Mengenal Asia Afrika Melalui Membaca" yang akan difokuskan untuk memaksimalkan peran dan optimalisasi perpustakaan Museum KAA.
Setelah sukses digelar tahun 2014, untuk kedua kalinya Kementerian Luar Negeri melalui Museum KAA menggelar PLAA. Tujuannya, kata Thomas agar agar masyarakat bisa lebih akrab dengan Perpustakaan Museum KAA. Banyak hal menarik yang dapat digali masyarakat dari koleksi buku-buku di Perpustakaan Museum KAA.
"Acara ini akan digelar selama tiga hari berturut-turut mulai dari tanggal 14 sampai 16 Februari 2015 ," katanya.
Akan digelar beberapa acara, antara lain bedah buku yang berjudul "Dari Gestapu ke Reformasi" yang akan dibedah oleh Duta Besar Salim Said. Selain itu juga akan diadakan diskusi film, bazar pameran buku serta Story Telling untuk anak-anak.
"Acara bedah buku ini sangat menarik dan penting untuk edukasi bagi masyarakat Bandung yang kurang mengenal Konferensi Asia Afrika," kata kata Putra, salah seorang pengunjung museum KAA.
Acara PLAA ini akan digelar di Ruang Pameran Tetap Museum KAA untuk umum dan tanpa dipungut biaya.