Kamis 12 Feb 2015 15:15 WIB

Warga Tambora Belum Sadar Kebersihan

Rep: C04/ Red: Djibril Muhammad
ilustrasi
Foto: Foto : MgROL36
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Camat Tambora, Mursidin menilai menumuknya sampah di wilayahnya salah satunya karena padatnya penduduk. Terlebih, kapasitas daya tampung dan daya angkut sampah saat ini dirasakan sangat kurang.

"Ya, makanya untuk mengatasi masalah sampah, kita akan buat tempat pengelolaan sampah terpadu yang nantinya dapat menghasilkan kompos," kata Mursidin kepada Republika, Rabu (11/2).

Sejak hari pertama bertugas sebagai Camat Tambora, dirinya langsung fokus dengan masalah sampah. Apalagi memasuki musim hujan seperti saat ini, Mursidin menilai sampah yang menumpuk menimbulkan aroma tak sedap.

"Satu-satunya yang masih terima sampah itu TPA Bantar Gebang, itu pun sudah over kuota tiap harinya. Akibatnya sampah menumpuk dan menjadi masalah," terangnya.

Di sisi lain, Mursidin menilai, selain persoalan sampah, keberadaan gubuk liar juga menjadi permasalahan yang mengganggu ketertiban umum. Mursidin mencontohkan keberadaan gubuk liar di dekat Pasar Jembatan Lima yang merupakan lahan milik PT KAI.

"Itu kan semestinya digusur karena menempati lahan tanpa izin dan membuat lingkungan menjadi kumuh," ujarnya.

Untuk mengatasi kedua masalah tersebut, dirinya berencana mendirikan tempat pengolahan sampah yang bisa menghasilkan kompos.

Dirinya optimis program ini dapat berjalan, terlebih sudah ada tokoh masyarakat yang bersedia membantu program ini.

"Nanti yang mengelola sampah dan proses pengolahan limbah menjadi kompos ini adalah warga yang tinggal di gubuk liar itu. Saya optimis tahun ini bisa terealisasi," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement