Kamis 12 Feb 2015 14:43 WIB

Puing Air Asia QZ8501 yang Terseret ke Perairan Palu Dibawa ke Makasar

Enam jenazah korban Air Asia QZ 8501 dievakuasi menggunakan helikopter tiba di Lanud TNI AU Iskandar , Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (22/1). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Enam jenazah korban Air Asia QZ 8501 dievakuasi menggunakan helikopter tiba di Lanud TNI AU Iskandar , Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (22/1). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU-- Badan SAR Nasional Kantor Palu telah mengirim ke Makassar puluhan puing diduga kuat bagian pesawat Air Asia yang kecelakan di Selat Karimata akhir Desember 2014.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor Palu George Leo Mercy Randang di Palu, Kamis, mengatakan serpihan pesawat itu akan diteliti lebih lanjut untuk memastikan kebenaran bahwa benda itu adalah bagian dari pesawat Air Asia QZ8501.

Pengiriman sekitar 21 puing itu dilakukan menggunakan jalur darat dan jalur udara karena ada bagian pesawat yang berukuran besar. Bagian pesawat berukuran besar itu merupakan serpihan sayap pesawat yang ditemukan di perairan Donggala di Selat Makassar beberapa hari lalu.

Serpihan itu antara lain bantalan kursi, potongan jendela, bagian bagasi, potongan sayap, serta puing-puing kecil lainnya. Sebagian besar serpihan itu ditemukan oleh nelayan yang sedang mencari ikan.

Dia juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah membantu menemukan serpihan-serpihan pesawat Air Asia karena bisa menjadi petunjuk pencarian selanjutnya. Dia menduga serpihan pesawat masih banyak terapung di lautan karena arus laut dari Selat Karimata mengarah ke Selat Makassar.

Tim SAR Kota Palu saat ini terus mencari serpihan pesawat di sekitar Teluk Palu dan perairan Selat Makassar. Beberapa waktu sebelumnya, tim SAR telah menemukan dua jenazah diduga penumpang pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Sulawesi Barat. Kedua jenazah tersebut telah dikirim ke Surabaya untuk diidentifikasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement