Kamis 12 Feb 2015 14:40 WIB

Indeks Kebahagiaan Sumbar Terendah Ketiga, Gubernur Manut

BPS
BPS

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno tidak mempersoalkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) terkait indeks kebahagiaan masyarakat di daerah itu.

"Survei BPS itu bukan satu-satunya yang pernah dilakukan. Masih banyak survei yang dilakukan oleh lembaga lain dengan hasil yang juga berlainan dari hasil survei BPS," kata dia di Padang, Kamis (12/2).

Menurut dia, ada survei yang pernah dilakukan terkait angka kemiskinan di Sumbar dan dinyatakan kemiskinan menurun, demikian juga halnya dengan angka pengangguran yang turun.

"Bahkan ada survei tentang kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan dengan hasil yang positif," ujarnys.

Meski demikian, menurut dia, pihaknya akan tetap memperhatikan hasil survei itu sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumbar.

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Muslim Kasim mengatakan kebahagiaan itu sifatnya relatif.

Namun, dia menambahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar harus menerima hasil survei itu untuk perbaikan ke depan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, angka kebahagiaan Sumbar berada pada posisi tiga terendah di atas Papua dan Nusa Tenggara.

Indeks kebahagaiaan Sumbar berada di angka 66,79 pada skala 0  100. Sedangkan posisi puncak diduduki Kepulauan Riau 72,42.

Indeks kebahagaiaan ini diambil dari 10 kategori yang jadi acuan.

Sepuluh aspek yang menjadi acuan itu masing-masing, keharmonisan keluarga sebesar 78.87, kondisi keamanan 77.03, keadaan lingkungan sebesar 74.48, hubungan sosial 73.10.

Kemudian, ketersediaan waktu luang 69.42, kesehatan 67.65, pekerjaan 64.21, kondisi rumah dan aset 63.92.

Lalu pendapatan rumah tangga 61.43 dan pendidikan di angka 75.04.

Kepala BPS Sumbar, Yomin Tofri mengatakan untuk keharmonisan keluarga di Sumbar menduduki angka tertinggi yaitu di angka 78.87. Sedangkan yang paling rendah yaitu pendidikan di angka 75.04.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement