REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Jakarta Food Security Summit-3 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (12/2). Jakarta Food Security Summit merupakan acara tahunan yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mendorong ketahanan pangan di Indonesia.
Ditandai dengan menumbuk alu sebanyak tujuh kali, Presiden Jokowi resmi membuka acara yang dihadiri oleh para petani tersebut.
Dalam sambutannya, Presiden mengaku telah banyak menjumpai petani di daerah. Setelah ada program bimbingan yang diberikan pada petani, mereka mengaku produksinya meningkat hingga dua kali lipat.
Apalagi, sudah ada pasar yang disediakan untuk mengambil hasil produksi mereka. Karena itu, Jokowi optimistis target swasembada pangan dalam waktu tiga tahun dapat terwujud.
"Kemitraan seperti ini harus kita perluas. Siapa orang yang bekerja, siapa yang mendampingi, dan siapa pasar yang harus mengambil produk petani. Artinya tinggal copy dan perluas secara nasional. Feeling saya dalam tiga-empat tahun bisa kita lakukan," kata Jokowi yang mengenakan batik coklat.
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, ketergantungan impor bahan pangan akan menjadi tantangan terberat Indonesia pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada Desember 2015. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah Indonesia harus fokus mengelola sektor pangan dalam negeri agar program swasembada pangan dapat terwujud.
"Jakarta Food Security Summit ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk menstimulus konsep Trisakti pembangunan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian," kata dia.
Selain dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara, sejumlah pejabat pemerintahan juga hadir dalam acara tersebut, antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Kepala BKPM Franky Sibarani.