REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ada empat titik rawan kecelakaan lalulintas di Bekasi. Yakni di Jalan Siliwangi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman dan Jalan KH Noer Ali.
Kanit Kecelakaan Lalulintas Polres Bekasi Kota, Heri Purwanto mengatakan, kecelakaan yang terjadi di Jalan Siliwangi bisa terjadi karena di pinggir jalan tidak ada trotoar. Selain itu banyak kendaraan besar yang melintasi Jalan Siliwangi.
"Jadi banyak pengendara sepeda motor yang mendahului kendaraan besar, kemudian terjadi kecelakaan," ujar Heri kepada Republika, Kamis (12/2).
Heri menambahkan, kecelakaan yang terjadi di empat titik rawan tersebut kebanyakan karena sepeda motor menyalip kendaraan di depannya dari sebelah kiri. Menurutnya, memang bisa mendahului dari sebelah kiri, hanya saja harus dalam kondisi yang benar-benar aman, penuh perhitungan dan tidak dalam kecepatan penuh.
Jalan Ahmad Yani kondisi jalannya sudah cukup lebar. Ada jalur cepat dan jalur lambat. Heri menjelaskan, kecelakaan yang terjadi di Jalan Ahmad Yani rata-rata karena kendaraan roda empat mau pun roda dua memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Akhirnya terjadi kecelakaan. Sebab kecepatan sangat mempengaruhi tingkat kecelakaan. Jika memacu kendaraan dengan pelan, pasti kecelakaan lalulintas akan berkurang.
Untuk Jalan KH Noer Ali, kendalanya hampir sama dengan Jalan Siliwangi. Selain itu, jalan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan Jakarta dengan Bekasi. "Jadi saat pagi dan sore jalan KH Noer Ali sangat padat lalulintas," kata Heri.
Jalan Jendral Sudirman juga jalur utama dari Jakarta ke Bekasi. Banyak kendaraan yang memacu kecepatan yang cukup tinggi saat laulintas padat. Jadi memungkinkan terjadi kecelakaan.