Kamis 12 Feb 2015 11:40 WIB

KKP Butuh 2.400 Tenaga Kerja

Tiga Gili Tersebut merupakan tempat wisata favorit dikunjungi para turis asing di pulau Lombok dan juga sebagai kawasan konservasi perairan nasional dengan luas sekitar 2954 hektar
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi/ss/Spt/12
Tiga Gili Tersebut merupakan tempat wisata favorit dikunjungi para turis asing di pulau Lombok dan juga sebagai kawasan konservasi perairan nasional dengan luas sekitar 2954 hektar

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membutuhkan 2.400 tenaga kerja profesional dalam mengelola kawasan konservasi perairan di Indonesia.

"Untuk pengelolaan kawasan konservasi tersebut diperlukan jumlah tenaga kerja yang memiliki kompetensi kerja khusus bidang konservasi perairan 2.400 orang," kata Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Suseno Sukoyono, di Manado, Kamis (12/2).

Dia mengatakan ini sebagai langkah nyata KKP merealisasikan target 20 juta hektare kawasan konservasi perairan, maka KKP telah meluncurkan standar kompetensi kerja khusus (SK3) perencanaan pengelolaan konservasi perairan. Pengembangan kawasan konservasi perairan, katanya, tidak hanya bertujuan melestarikan lingkungan perairan dan sumber daya ikan, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia (SDM-nya).

Indonesia akan mengembangkan kawasan konservasi perairan dengan melibatkan tenaga-tenaga profesional yang harus menerapkan standar-standar kompetensi kerja. "Melalui beberapa penelaahan, ternyata dibutuhkan 2.400 tenaga kerja yang profesional," katanya.

Dalam rangka upaya mendukung pencapaian target tersebut, KKP melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) menyelenggarakan berbagai pelatihan di bidang konservasi perairan. Salah satunya diselenggarakan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Aertembaga, Bitung. Dia berharap kegiatan ini mampu mendorong program pemerintah pusat dalam meningkatkan sektor maritim, yang dipandang mampu meningkatkan perekonomian bangsa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement