REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --DPRD meminta Pemkab Bandung segera menyelesaikan permasalahan pasar tradisional yang akan direvitalisasi, terutama masalah lahan untuk perluasan di Pasar Soreang.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar mengatakan ketidakjelasan pembebasan lahan membuat pedagang resah. Dia mengatakan revitalisasi Pasar Banjaran dan Soreang selama ini sudah melalui beberapa tahapan. Kini hanya persoalan teknis yang harus segera dibenahi.
‘’Kalau butuh perluasan lahan bisa cari yang tidak bermasalah. Jangan menunggu lahan yang tidak pasti nantinya bakal menghambat proses pembangunan,’’ katanya saat dihubungi, Kamis (12/2).
Cecep mengimbau rencana dan analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) juga harus secepatnya diselesaikan. Dari kedua dokumen tersebut nantinya bisa diketahui konsep pasar yang akan dibangun.
‘’Saya juga belum melihat dokumennya. Tapi memang di tahun ini sudah direncanakan untuk segera revitalisasi pasar,’’ ujarnya.
Cecep mengungkapkan selain di Pasar Banjaran dan Soreang, Pasar Majalaya juga direncanakan akan direvitalisasi tahun ini. Sedangkan Pasar Cicalengka sudah dilelang tahun lalu.
Dia berharap proses lelang yang akan dilakukan pada Maret mendatang berlangsung terbuka. Perusahaan yang mengikuti lelang juga harus sesuai kemampuannya.
Cecep mengakui besaran anggaran untuk ketiga revitalisasi pasar tradisional di tahun ini belum ditentukan. Pasalnya, anggaran baru akan diketahui setelah proses lelang selesai. Dia mengatakan dewan hanya menganggarkan untuk Detail Enginering Design (DED) dan amdal.