REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH M Zainul Majdi mengatakan (kedaulatan) pangan bisa menjadi instrumen yang strategis bagi Indonesia untuk menancapkan pengaruh kepada negara-negara lain. Pasalnya, keberadaan pangan sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
“Jadi pertanian itu adalah urat nadi dari peradaban manusia,” ujarnya saat acara penandatanganan kerjasama Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Torry Djohar Banguntoro dengan Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi tentang ketahanan pangan Provinsi NTB, Rabu (11/2).
Ia menuturkan, pertanian sudah mulai banyak ditinggalkan padahal dengan pangan maka negara mampu menancapkan pengaruh, untuk menguasai dan menghegemoni bangsa-bangsa dan negara-negara lain.
Zainul Majdi mencontohkan kisah Nabi Yusuf dan bangsa Mesir dimana mampu memimpin peradaban selama sekian abad dengan menggunakan pangan sebagai instrument strategi. Dimana, untuk menciptakan ketahanan nasional dan memperkuat posisi bangsa ditengah persaingan.
Selain itu, menurutnya, ketahanan pangan dan kedaulatan pangan memiliki arti yang berbeda. “Kalau ketahanan pangan itu operasional, maka kedaulatan pangan itu menunjuk pada keberpihakan dari pemerintah,” katanya.
Zainul pun mengapresiasi kerjasama TNI dan Pemerintah Provinsi NTB dalam ketahanan pangan menyangkut keterlibatan TNI dalam mendorong swasembada pangan di NTB.
“Apresiasi kepada TNI Angkatan Darat yang telah merespon arah kedaulatan pangan dengan kebijakan-kebijakan nyata, turun bersama dan ikut dalam rangka swasembada pangan,” katanya.