REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2020-2030 Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Pada tahun itu, jumlah penduduk usia produktif atau yang berusia 15-65 tahun akan lebih besar dari jumlah usia tidak produktif. Kondisi ini menurut Direktur Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN Abidinsyah Siregar sebagai peluang sekaligus tantangan.
“Dari 100 orang penduduk usia produktif hanya tinggal menolong 44 orang usia tidak produktif, betapa ramainya kelompok usia produktif. Yang jadi masalah apakah mereka punya produktivitas?” ujar Abidin di Jakarta, Rabu (11/2).
Abidin melanjutkan, untuk membangun produktivitas ini pemerintah harus membekali tenaga-tenaga muda Indonesia dengan pendidikan sesuai dengan visi yang dicanangkan. Baik itu pendidikan formal atau pendidikan keterampilan. Agar nantinya, kelebihan tenaga muda tidak menjadi beban negara.
Salah satunya, Abidin menyebutkan, kesiapan Indonesia menjadi negara poros maritim dunia. Dalam pembangunan wawasan maritim dunia, akan ada banyak sektor yang berkembang. Pembangunan pelabuhan dan transportasi laut, ekspedisi muatan kapal laut, hingga industri pariwisata bahari juga ikut naik.
“Yang dibutuhkan adalah sumber daya yang cerdas berketerampilan. Keunggulan daya fisik dan mental ditambah keterampilan akan membuat bonus demografi lebih terasa,” tambah Abidin.