REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya butuh suasana kerja baru. Jenuh dengan segala aktivitasnya di Jakarta, presiden berencana mencari suasana kerja yang lebih tenang di Istana Bogor.
Tak ada yang salah dengan keputusan Jokowi itu. Sebab, baik Istana Kepresidenan Jakarta maupun Istana Bogor, sama-sama fasilitas yang bisa digunakan oleh presiden dan keluarganya. "Istana Bogor itu relatif menyediakan lingkungan yang lebih rileks untuk melakukan pertemuan-pertemuan," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Jokowi beberapa kali telah melakukan pertemuan di Istana Bogor, seperti saat mengumpulkan bupati-bupati dan menerima Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Namun, biasanya presiden hanya bolak-balik Jakarta-Bogor.
Menurut Andi, ke depan presiden menginginkan agar dalam sepekan, ada beberapa hari di mana ia akan bekerja dari Istana Bogor dan juga menginap di sana. Namun, belum diputuskan kapan rencana itu akan mulai dijalankan Jokowi.
Memang, jika dibandingkan dengan Istana Kepresidenan Jakarta, Istana Bogor jauh lebih tenang. Istana yang berada di jantung Kota Bogor tersebut memiliki halaman rumput hijau luas yang dihuni oleh ratusan ekor rusa.
Tak hanya itu, Istana ini juga berdampingan dengan Kebun Raya Bogor sehingga udaranya sejuk. Secara keseluruhan, Istana yang dulu bernama Istana Buitenzog ini memiliki luas 28,8 hektare.
Sementara, Istana Kepresidenan Jakarta yang terdiri dari Istana Merdeka, Istana Negara, dan Wisma Negara memiliki luas 6,8 hektare. Istana ini dikelilingi oleh jalan-jalan besar sehingga cukup bising. Lokasi Istana yang berhadap-hadapan dengan Monas juga kerap menjadi lokasi unjuk rasa masyarakat.
Saat ini, Jokowi dan keluarganya tinggal di gedung Wisma Negara yang berada dalam Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Adapun Istana Negara dan Istana Merdeka difungsikan sebagai tempat menggelar pertemuan.