Rabu 11 Feb 2015 09:55 WIB

Pemerintah Abaikan Kemiskinan, Ada Bom Waktu

Rep: c14/ Red: Damanhuri Zuhri
Prof. Dr. Azyumardi Azra
Foto: RMV
Prof. Dr. Azyumardi Azra

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Keenam antara lain membahas penguatan peran ekonomi umat Islam.

Sebagai mayoritas penduduk Indonesia, umat Islam dipandang masih tergerus oleh kemiskinan dan keterpinggiran ekonomi.

Menurut cendekiawan Muslim Azyumardi Azra, akan ada bom waktu bagi pemerintah bila sampai membiarkan umat tergerus kemiskinan.

“Mesti ada kebijakan yang afirmatif dari pemerintah buat warga yang masih miskin. Sebab kalau tidak, itu akan menimbulkan bom waktu. Bisa akan ada kerusuhan atau revolusi sosial,” jelas Azyumardi Azra saat ditemui di sela-sela acara KUII Keenam di Yogyakarta, Selasa (10/2) malam.

Azra melanjutkan, persoalan sosial budaya yang masih mendera umat Islam harus mendapat perhatian serius pemerintah.

Misalnya, antara lain masalah narkoba, pornografi, dan juga korupsi yang masih merajalela.  “Kalau itu tidak diatasi, negara ini bisa bangkrut,” kata Azyumardi Azra mengingatkan, Selasa (10/2).

KUII Keenam sudah memasuki hari terakhir pada Rabu (11/2). Rencananya, Presiden RI Joko Widodo akan menutup rangkaian acara KUII Keenam. Sejumlah rekomendasi pun akan dihasilkan dari gelaran lima tahun sekali ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement