REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian meminta perusahaan kelapa sawit untuk menggandeng petani swadaya. Ini perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas minyak sawit serta menjaga kelestarian lingkungan.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir mengatakan, industri sawit dihadapkan dengan masalah imbal hasil yang rendah. Masalah ini mendorong terjadinya ekspansi lahan yang menyebabkan berkurangnya hutan, ladang, ataupun sawah.
"Kami menyerukan kepada perusahaan untuk menggandeng para petani swadaya sebagai mitra bisnis mereka," kata Gamal seperti rilis yang diterima ROL, Selasa (10/2).
Gamal mengatakan, masih sedikit perusahaan yang mau menggandeng petani swadaya. Padahal, ini penting sebagai solusi mengatasi isu lingkungan, sosial, ekonomi di industri sawit.
Salah satu perusahaan swasta yang memproduksi minyak sawit mentah, Asian Agri merespons positif imbauan pemerintah. General Manager Asian Agri Freddy Widjaya mengatakan, pihaknya sudah mencanangkan program petani swadaya sejak 2011.
"Kami menargetkan pada tahun 2020 , Program Petani Swadaya telah bermitra dengan sekurang-kurangnya 60 ribu Kepala Keluarga ," kata Freddy.