REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung masih menetapkan siaga satu banjir mengingat curah hujan Kota Bandung masih terbilang tinggi. Padahal, banjir di beberapa wilayah bagian timur Bandung sudah mulai surut.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan, saat ini tengah difokuskan perbaikan tanggul penahan sungai. Pasalnya, beberapa wilayah terendam banjir disebabkan jebolnya kirmir di beberapa titik sungai.
"Kewilayahan saya wajibkan camat dan lurah untuk periksa kirmir di wilayahnya, jika ditemukan ada kirmir yang mengkhawatirkan, retak-retak segera ambil tindakan," katanya di Bandung, Selasa (10/2).
Pria yang kerap disapa Emil itu menyebutkan berdasarkan pengecekan ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, curah hujan di Kota Bandung melebihi rata-rata. Menurutnya, hal ini akan berlangsung hingga bulan Februari berakhir.
"Yang jadi masalah kan bukan jalan gorong-gorong karena itu terus diperbaiki, tetapi jebolnya infra penahan sungai yang namanya kirmir itu," ujarnya.
Oleh karenanya, aparat kewilayahan dibantu beberapa pihak telah siaga jika sampai kirmir tepian sungai kembali jebol.
"Kita sudah menyiapkan karung-karung atau beronjong di gudang kecamatan, ada (kirmir) bocor tanpa nunggu DBMP, kecamatan bisa bergerak," ujarnya.
Sementara, di satu titik tanggul jebol di Sungai Cironggeng, Cisaranten Kulon, saat ini masih dicoba untuk diperbaiki. Kepala Bidang Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, Sihar Pandepotan mengatakan, tim tengah memasang bronjong di area tanggul jebol sepanjang 20 meter.
Dua hari terakhir, petugas menemui kendala membuat bronjong karena debit air sungai yang terus meninggi. Namun, ia menuturkan jika cuaca cerah tim akan kembali memasang bronjong tersebut.
"Kalau ini tidak berhasil, kami akan pakai bahan jadi, termasuk coba pakai beton, hanya itu kan berat jadi akses jalan ke lokasi akan jebol benteng rusunawa (Cingised), itu opsi kedua," ujarnya.