Selasa 10 Feb 2015 18:44 WIB

Proton Tidak Lebih Baik dari Timor

Rep: Maspril Aries/ Red: Damanhuri Zuhri
Salah satu produksi mobil Proton.
Salah satu produksi mobil Proton.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kehadiran produk otomotif mobil merek Proton ke pasar-pasar di daerah diprediksi tidak akan menggoyahkan pasar mobil produk Jepang dan Korea Selatan yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat.

Salah seorang agen mobil pemegang merek di Palembang mempridiksi, sekalipun Proton menjelma menjadi mobil nasional (mobnas), tidak akan mampu menggeser pasar pemain lama di Sumatera Selatan seperti Toyota, Nissan, KIA atau Ford dengan berbagai jenis produknya.

“Jika pemerintah menetapkan Proton sebagai mobil nasional saya perkirakaan tidak akan seberhasil seperti mobil sedan Timor waktu dulu. Baik dari segi kualitas maupun dari penjualan,” kata Krisna Sales Manager KIA Palembang, Selasa (10/2).

Dulu sedan Timor yang diproduksi KIA di Korea, menurut Krisna, sukses masuk ke pasar Indonesia dari segi penjualan karena waktu itu hampir seluruh pemerintah daerah membeli mobil sedan Timor.

“Saya ingat, Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat masih menjabat Bupati Musi Banyuasin mobil dinasnya sedan Timor yang mengantar dari rumah dinas ke kantor pemda,” katanya.

Namun menurut Krisna, Proton dalam pemasarannya jika menjadi mobil nasional tidak bisa seperti Timor yang meminta pemda harus memakai produk merek Proton. “Jika itu yang dilakukan, jelas ATPM yang ada akan protes,” ujarnya.

Di pasar Sumatera Selatan (Sumsel) menurut Krisna agen Proton sudah sejak lama tutup karena kalah bersaing. Pasar otomotif untuk mobil segala jenis dan tipe di Sumsel berada di bawah kisaran 2.000 unit per tahun.

“Tahun 2014 lalu pasar otomotif mobil di Sumsel sekitar 1.500 unit. Pada 2015 diperkirakan berkisar 1.700 – 1.800 unit. Di Sumsel pasar otomotif setiap tahunnya cenderung naik,” jelas Krisna.

Untuk membuat mobil nasional, menurut Krisna lebih baik mobil tersebut murni buatan Indonesia, mulai dari bahan baku, SDM dan lain sebagainya semuanya dari dalam negeri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement