REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menindaklanjuti kebijakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk menghapuskan loket penjualan tiket di bandara-bandara, PT Angkasa Pura (AP) II akan menghapuskan loket penjualan tiket pesawat terbang mulai 1 Maret 2015 pada 13 bandara yang dikelolanya. Meski begitu, untuk memberikan toleransi bagi bandara yang belum siap, penghapusan ini akan dilakukan secara bertahap.
Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi mengungkapkan, sebagai ganti konter tiket bandara naka pihaknya akan menyediakan tempat khusus dan petugas costumer service bagi calon penumpang untuk dapat memesan tiket secara online.
"Nanti kita siapkan PC Komputer, jadi mereka bisa memesan tiket secara online disana. Costumer service akan membantu disana," ujarnya kepada awak media, Selasa (10/2).
AP II, lanjut Budi, juga berencana untuk menyediakan mesin penjualan tiket pesawat seperti mesin ATM. Dengan konsep seperti ATM, maka penumpang dapat memesan sekaligus membayar langsung dalam waktu yang singkat. Sistem ini akan mempermudah penumpang untuk memperoleh tiket, khususnya penumpang go show.
"Kita juga rencananya akan membuat seperti ATM yang bisa buat beli tiket. Ini kita masih akan kaji lagi, ya syukur-syukur bisa selesai 1 Mei 2015," ujar Budi.
Penghapusan loket penjualan tiket dimulai 1 Maret 2015 di Soekarno Hatta dan Kualanamu. Lalu 1 April di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandara Internasional Minangkabau Padang, dan Bandara Husein Sastranegara Bandung. Kemudian, lanjut Budi, penutupan konter akan dilanjutkan pada 1 Mei 2015 di Bandara Iskandar Muda Aceh, Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang, Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bandara Supadio Pontianak, Bandara Sultan Thaha Jambi, dan Bandara Silangit Tapanuli Utara.