REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), sepertinya tak begitu menghiraukan pro-kontra pengembangan mobil nasional dengan Proton Malaysia. Diam-diam, SMK mengeluarkan mobil jenis varian baru bernama Esemka Rajawali II.
Menurut Direktur SMK, Heru Munandar, Selasa (10/2), meski perusahaan yang dikelola terhambat urusan permodalan, mobil Esemka yang diproduksi PT SMK tetap jalan. Ia bersyukur, mobil sebagai karya anak negeri sudah mengeluarkan varian terbaru, yakni Esemka Rajawali II pada 2014 silam.
''Kami baru tahun kemarin, meluncurkan produk baru, Rajawali II,'' kata Heru. Produk ini, kata dia, telah lolos uji emisi gas buang. Kalau yang dulu dipakai Jokowi ke Jakarta itu Rajawali I. Dan, belum lolos uji emisi. Sekarang sudah diperbaiki standarnya.
Menurut Heru, selama ini kendala produk mobil Esemka belum ada investor yang mau mendanai operasional perusahaan. Sehingga PT SMK tidak melakukan produksi, jika belum ada pemesanan.
''Kami hanya melayani pemesanan saja. Karena, memang biaya yang diperlukan cukup tinggi. Sedang kami belum bisa mendapatkan investor. Sepertinya, belum ada investor yang tertarik,'' katanya.
Proses produksi mobil ini, terhitung cukup lama. Setiap unit mobil memerlukan waktu dua hingga tiga hari untuk bisa sampai ke tangan pemesan. Hal itu dikarenakan perakitan mobil ini mengandalkan Sparepart dari Usaha Kecil Menengah (UKM) lain.
Heru mengambil contoh, PT SMK harus pesan Blok Mesin dari industri sentran pengecoran di Batur, Ceper, Kabaupaten Klaten. Kemudian harus memesan Knalpot dari Banjarnegara. Ini juga harus menunggu pembuatan mereka.
''Jadi, kalau kita sudah punya modal, UKM yang terkait dengan kami ini, tentu akan menyediakan sparepart yang sesuai dengan kriteria kami dalam jumlah banyak. Tetapi, sepertinya sekarang belum bisa''.
Heru yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Warga ini, mengatakan, pihaknya optimistis mobil karya anak bangsa ini akan mendapatkan respon positif dari masyarakat. Namun, dirinya masih menunggu perhatian pemerintah tentang produk karyanya ini.
Dulu, kata Heru, ''Pak Jokowi pernah bilang mobil Esemka ini bagus. Dan, bisa diproyeksikan menjadi mobil nasional. Ya kami tunggu saja janji itu''.