REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melaporkan penduduk di kota masih lebih bahagia dibanding yang tinggal di desa pada tahun 2014. "Indeks kebahagiaan penduduk di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di pedesaan yakni 73.34 berbanding 68.68," kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Sulut, Dadang Hardiwan di Manado, Selasa.
Dadang mengatakan, dari 10 aspek kehidupan yang dinilai tingkat kepuasannya yakni kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan dan keamanan. "Dari 10 aspek tersebut yang paling tinggi kepuasannya yakni masyarakat kota dari pada di desa," jelasnya.
Indeks kebahagiaan Provinsi Sulut pada tahun 2014 mencapai 70,79 yang menandakan bahwa hampir sebagian besar masyarakat di daerah tersebut bahagia. "Ada tiga aspek yang memiliki kontribusi paling tinggi dalam indeks kebahagiaan adalah pendidikan sebesar 14,29 persen, pendapatan rumah tangga 14,17 persen dan kondisi rumah dan aset sebesar 12,33 persen," katanya.
Dia mengatakan, tingkat kepuasan penduduk Sulut terhadap keharmonisan keluarga adalah paling tinggi yakni 80,28 sementara pendidikan memiliki tingkat kepuasan paling rendah yaitu 63,33. Indeks kebahagiaan penduduk di perkotaan 73,38 atau relatif lebih tinggi dibandingkan di pedesaan yakni 68,68.
BPS mengukur tingkat kebahagiaan mulai tahun 2014 dengan cakupan sampel yang dapat digunakan untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi. Responden tingkat kebahagiaan 2014 di Sulut adalah kepala rumah tangga atau pasangan sebanyak 1.690 rumah tangga yang tersebar di 15 kabupaten dan kota.
Responden perempuan sebesar 53,61 persen atau lebih banyak dibanding laki-laki sebesar 46,39 persen.
Selain itu, sebagian besar responden berpendidikan SMA atau sebesar 28,76 persen dan perguruan tinggi 8,64 persen.