Selasa 10 Feb 2015 06:26 WIB

Pers Indonesia Masih Sehat, Tapi

Hari Pers Nasional 2015.
Hari Pers Nasional 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Penulis dan wartawan senior Arswendo Atmowiloto menilai pers Indonesia masih sehat, akan tetapi kepemilikan media yang bermasalah membuat ada keberpihakan tertentu.

"Pers Indonesia masih baik dan sehat, tetapi saat ini, mudah-mudahan tidak berlanjut, kepemilikan perusahaan media itu yang masalah," kata Arswendo, usai acara Peringatan Hari Pers Nasional 2015 di Batam, Kepulauan Riau, Senin (9/2).

Pada kesempatan itu, Arswendo juga mengatakan kebebasan pers tidak akan membuat pers kebablasan selama wartawan selalu berpegang teguh pada fakta dan data.

"Selama ada fakta dan data itu namanya tidak kebablasan," tambahnya.

Arswendo justru mengkhawatirkan perkembangan sosial media yang menjadi tempat orang-orang mengekspresikan pendapatnya. Menurut dia, kebablasan berekspreksi itu justru terjadi di sosial media, karena tidak ada yang mengontrol.

"Media Indonesia yang harus jadi perhatian terbesar itu justru sosial media. Itu tidak ada yang mengontrol. 'Stream line' untuk televisi juga tidak ada yang kontrol," katanya.

HPN diperingati setiap tahun pada 9 Februari sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1985 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto.

Peringatan Hari Pers Nasional 2015 dengan tema "Pers Sehat Bangsa Hebat" itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, mewakili Presiden Joko Widodo yang saat ini tengah kunjungan negara di Filipina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement