Senin 09 Feb 2015 19:02 WIB

Buta Aksara di NTB Masih Tinggi

Rep: c75/ Red: Damanhuri Zuhri
Buta aksara
Foto: blogger
Buta aksara

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Tingkat buta aksara di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih tinggi. Berdasarkan persentase Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, pada 2013, angka buta aksara mencapai 14,81 persen atau sekitar 400 ribu orang.

Hal itu yang menyebabkan Index Pembangunan Manusia (IPM) di NTB masih berada di urutan terendah. Kepala BPS NTB, Wahyudin mengatakan tahun 2013, terdapat 14,81 persen buta aksara usia 15 tahun ke atas dengan kontribusi terbesar di wilayah Lombok Utara dan Lombok Tengah.

"Data terakhir 2013 itu kan 14,81 persen usia 15 tahun ke atas dan dipakai dalam rangka penghitungan IPM. Masih cukup lumayan," ujarnya kepada Republika, Senin (9/2).

Menurutnya, faktor yang menyebabkan buta aksara di NTB masih tinggi dikarenakan program pengentasan buta aksara masih kurang tepat sasaran. Selain itu, intervensi yang ada kurang menyentuh kepada masyarakat yang betul-betul buta aksara.

Selain itu, ia menuturkan, kelanjutan program buta aksara yang tidak ada. Sehingga menyebabkan masyarakat yang sudah membaca kembali tidak bisa membaca dan menulis.  "Ada juga yang sudah ikut tapi tidak ada kelanjutan program sehingga tidak bisa baca tulis lagi," katanya.  

Wahyudin mengatakan tingkat buta aksara di NTB yang paling banyak berada di wilayah Lombok Utara dan Lombok Tengah dengan total lima kecamatan. Serta, beberapa wilayah lain seperti Lombok Timur. "Kita fokuskan survei di dua kabupaten dengan lima kecamatan," ungkapnya.

Ia menuturkan, meski program pemberantasan buta aksara yang dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan sudah tuntas dilaksanakan. Namun, masih terdapat masyarakat yang buta aksara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement