REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Dinas Sosial Kabupaten Subang, Jabar mencatat ada 23 dari 30 kecamatan di wilayah ini yang rawan bencana. 15 di antaranya, rawan banjir dan delapan kecamatan lagi rawan tanah longsor. Selama musim penghujan ini, wilayah yang terkenal dengan sebutan Kota Nanas ini menjadi siaga bencana.
Kasi Bantuan Korban Bencana Dinas Sosial Kabupaten Subang, Tito Purwanto, mengatakan, untuk bencana banjir sepertinya ada penambahan wilayah. Sebelumnya, hanya 13 kecamatan yang rawan banjir. 13 kecamatan itu, mayoritas berada di wilayah utara Subang.
"Namun, tahun ini ada pergeseran fenomena," ujarnya, kepada Republika, Senin (9/2).
Perubahan itu, dimana dua kecamatan yang sebelumnya tak pernah banjir, justru tahun ini menjadi daerah yang terkena banjir paling awal. Dua kecamatan itu, yakni di Purwadadi dan Subang.
Sedangkan, delapan kecamatan lainnya merupakan rawan tanah longsor. Delapan kecamatan tersebut, berada di wilayah selatan Subang yang kontur tanahnya cenderung dataran tinggi dan berbukit-bukit. Sampai saat ini, sudah ada dua kasus tanah longsor yang dilaporkan. Yakni, yang menimpa warga di Cisalak dan Jalan Cagak.
Dengan kondisi ini, lanjutnya, maka Subang menjadi daerah yang waspada dan siaga bencana. Mengingat, sebagian besar kecamatan yang ada berpotensi diterjang bencana.
Untuk itu, sejak awal tahun kemarin pihaknya berupaya untuk mengantisipasi hal itu. Salah satunya, dengan menyiapkan logistik untuk bantuan korban bencana. Saat ini, yang sudah tersedia salah satunya beras. Beras untuk korban bencana, dialokasikan mencapai 100 ton.
"Kami punya cadangan beras pemerintah (CBP), yang dititipkan di Bulog. Jika ada bencana, bantuan beras itu bisa disalurkan," ujarnya.
Sementara itu, Kaur Kesra Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi, Ridwan, mengaku, selama musim hujan ini warga di desanya waspada. Pasalnya, khawatir banjir kembali datang. Apalagi, pada pertengahan Januari kemarin, dua Dusun tergenang banjir akibat meluapnya Sungai Alam yang ada di desa ini.
"Baru kali ini, desa kami kebanjiran. Makanya, saat ini kami telah meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.