REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga kota Bandung diminta mengawal penyaluran beras miskin (raskin) yang dimulai Senin (9/2). Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, penyaluran raskin kepada 62.255 rumah tangga sasaran (RTS) menargetkan distribusi untuk 151 kelurahan.
"Selesai dalam waktu 8-9 hari," ujarnya, Senin (9/2). Distribusi ini dilakukan untuk periode Januari 2015.
Elly menegaskan, penyaluran raskin dari Bulog hingga warga sama sekali tidak dipungut biaya. Sebab, biaya distribusi raskin telah disubsidi Pemerintah Kota Bandung sebesar Rp 24 miliar.
"Warga harus menerima gratis. Tidak boleh ada pungutan apapun. Kalau ada pungutan tolong laporkan," ujarnya menegaskan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menginstruksikan agar beras raskin yang sampai warga benar-benar berkualitas baik. Hal itu mengantisipasi kecurangan yang biasa terjadi pada penyaluran raskin di beberapa tempat.
"Bandung harus mendapat kualitas beras yang terbaik," ujar Wali Kota yang kerap disapa Emil tersebut.
Penyaluran raskin di Kota Bandung tahun 2015 ini merupakan ketiga kalinya dilakukan secara gratis kepada warga dengan jumlah penerima sebanyak 62.255 RTS. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang sesuai dengan pagu raskin yang ditetapkan pemerintah pusat.