Senin 09 Feb 2015 14:41 WIB

Cuaca Ekstrem, Ayam Rentan Terserang Penyakit

Rep: Arie Lukhardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Subtipe flu yang menyerang unggas, H9N2 dilaporkan menginfeksi manusia di Hong Kong. (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Subtipe flu yang menyerang unggas, H9N2 dilaporkan menginfeksi manusia di Hong Kong. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Cuaca ekstrem, yang terjadi selama bulan Februari ini, tak hanya menyebabkan berbagai bencana alam. Namun, mengganggu produksi dan pasokan ayam potong di Jawa Barat. Karena, hujan deras yang berlangsung lama akan membuat ayam rentan terserang penyakit terutama flu.

Menurut Kepala Dinas Peternakan Jabar Dody Firman Nugraha, ia telah mengimbau peternak ayam di Jabar untuk waspada terhadap serangan beragam penyakit di musim penghujan. Penyakit tersebut,  di antaranya ND, Tetelo, dan Flu. Produksi ayam ras di Jabar sendiri, sekitar 610 ribu.

"Peternak harus waspada karena musim penghujan seperti sekarang membuat ayam mudah terserang penyakit terutama flu," ujar Dody kepada wartawan, Senin (8/2).

Dody menjelaskan, Jabar sebagai sentra produksi unggas nasional terutama ayam. Gangguan produksi di Jabar, dikhawatirkan bisa mengganggu pasokan kepada provinsi lain.

Namun, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan ada unggas mati dalam jumlah banyak secara mendadak. Meskipun begitu, petugas di lapangan akan terus melakukan pengawasan dan memberikan imbauan kepada peternak untuk tetap waspada. "Penyakit ayam seperti flu bisa disembuhkan dengan memberikan obat-obatan," katanya.

Sementara itu, seorang peternak ayam dari Ciamis, Fahni Ahmad Fathoni (32) mengakui hujan ekstrem mengganggu produksi. Karena, ayam rentan terserang penyakit pernafasan seperti flu. Namun, peternak biasanya sudah menyiapkan langkah antisipasi dengan memberikan obat flu. Peternak juga, bisa memberikan jamu pencegah flu yang terbuat dari bahan herbal seperti jahe, bawang putih, dan kunyit.

Selain flu, kata dia, peternak juga harus mewaspadai penyakit yang mengganggu pencernaan ayam. Terutama, penyakit dari bakteri ecoli yang menyerang melalui pakan dan air minum. Namun hal ini bisa diantisipasi dengan membersihkan tempat pemberian pakan, dan merebus terlebih dulu air minum.

"Pada musim penghujan, penyakit mudah menyebar melalui air," katanya.

Selain penyakit, kata dia, derita peternak bertambah karena permintaan ayam cenderung turun pada Januari-Februari. Hal ini dianggap biasa,  pasca permintaan tinggi pada momen Natal dan Tahun Baru. Melihat kondisi tersebut, banyak peternak yang memilih memelihara ayam hingga usia diatas 1 bulan atau dengan berat diatas 1 Kg. Sebab, permintaan ayam ukuran besar relatif stabil. "Permintaan diperkirakan kembali normal pada Maret-April," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement