Senin 09 Feb 2015 11:50 WIB

Korban DBD di Sukoharjo Meningkat Dua Kali Lipat

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Kejadian mengejutkan ihwal serangan DBD di Kabupaten Sukoharjo. Angka kematian kasus DBD 2014 naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) setempat menunjukkan, sepuluh orang pasien DBD meninggal dunia pada 2014. Pada 2013 ada lima orang pasien DBD yang meninggal dunia. Dan, pada tahun berikutnya naik dua kali lipat.

''Sepuluh kematian ini paling banyak dari Kecamatan Grogol yang dalam tiga tahun terakhir menjadi daerah endemik DBD,'' kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Sukoharjo, Bambang Sudiyono.

 

DKK Sukoharjo terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kematian pasien kasus DBD pada 2015. Minimal satu persen dari jumlah kasus penyakit disebabkan nyamuk /Aides aigepty/.

 

Dengan memperkuat pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di setiap lingkungan, diharapkan mampu menekan angka kasus DBD. Tahun ini, DKK menargetkan angka /incidental rate/ DBD pada 50 kasus per 100 ribu penduduk Sukoharjo.

 

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah desa endemik DBD di Kabupaten Sukoharjo masih cukup tinggi. Dengan jumlah total desa se-Sukoharjo sebanyak 167 untuk 2014 masih ada 16 desa tercatat endemik DBD.

 

Masih ada 16 desa yang dinyatakan endemik DBD. Namun, sebenarnya jumlah ini jauh menurun dibandingkan dengan 2012 tercatat 26 desa dinyatakan endemik. ''Tahun ini kami berupaya keras menekan kasus DBD dengan berbagai upaya,'' kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Bambang Sudiyono.

 

Sebanyak 16 desa tersebar di sejumlah kecamatan se-Sukoharjo, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Kartasura paling banyak desa endemik. Masing-masing kecamatan ini menyumbang empat desa sebagai endemik DBD dengan angka kasus cukup tinggi dibandingkan kecamatan lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement