Senin 09 Feb 2015 11:46 WIB
Wabah Demam Berdarah

Cegah Endemis DBD Warga Tanam Lavender Serentak

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Warga Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, mempunyai cara tersendiri untuk mencegah merebak serangan endemik Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penduduk secara serentak menanam bunga Lavender untuk mengusir nyamuk aedes agipty, penyebab penyakir DBD.

 

Kegiatan serentak menanam bunga Lavender ini, sebagai respon cepat dari warga. Ini karena desa setempat termasuk dalam daftar desa endemik demam berdarah dengue (DBD). Bunga Lavender diyakini mampu mengusir nyamuk.

 

'' Desa Telukan masuk dalam zona endemik DBD di Kabupaten Sukoharjo. Sehingga penanaman bunga Lavender oleh ibu-ibu PKK ini sebagai langkah antisipasi dari warga untuk mengusir nyamuk penyebab penyakit tergolong berbahaya ini,'' kata  Euis Agustinus, Ketua PKK Kecamatan Grogol, Senin (9/2).

 

Selain menanam bunga Lavender, tim penggerak PKK Desa Telukan, juga melakukan kerja bhakti membersihkan selokan. Khususnya, di Perumahan Telukan Indah bergotong royong membersihkan seluruh lokasi berpotensi sarang nyamuk.

 

Kegiatan 'Kampung Guyub' dengan melakukan aksi tanggap darurat DBD tahun ini, diharapkan bisa memberi contoh desa lain. Dengan menanam berbagai jenis tanaman dan membersihkan sarang nyamuk, diharapkan mampu mengurangi angka kematian disebabkan DBD.

 

Perlu diketahui, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, paling banyak desa endemik DBD. Masing-masing kecamatan ini menyumbang empat desa sebagai endemik DBD dengan angka kasus cukup tinggi dibandingkan kecamatan lain.

 

Empat desa di Kecamatan Grogol endemik DBD adalah Desa Langenharjo, Telukan, Gedangan dan Kwarasan.  Sedang empat desa di Kecamatan Kartasura menjadi endemik DBD adalah Desa Pucangan, Gonilan, Ngadirejo serta Makamhaji.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement