Senin 09 Feb 2015 01:28 WIB

Malaysia Harap Hubungan dengan RI Seperti AS-Inggris

Presiden Joko Widodo memeriksa barisan tentara yang menyambutnya dalam kunjungan kenegaraan di Malaysia, Kamis (5/2).
Foto: Reuters
Presiden Joko Widodo memeriksa barisan tentara yang menyambutnya dalam kunjungan kenegaraan di Malaysia, Kamis (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Dato Sri Ahmad Shabery Cheek menginginkan hubungan Malaysia dengan Indonesia seperti hubungan Amerika Serikat dengan Inggris, saling mendukung satu sama lain.

"Sepatutnya apa pun yang Anda putuskan bagi rakyat Indonesia, yang pertama menjadi pendukung Malaysia dulu, begitu juga yang diputuskan untuk rakyat Malaysia, Indonesia yang mendukung pertama," kata Menteri dalam jamuan minum sore bersama Dato Sri Ahmad Shaberry Cheek, rangkaian Hari Pers Nasional di Batam Kepulauan Riau, Ahad (8/2).

Amerika Serikat dan Inggris saja, yang dipisahkan samudera dan membutuhkan waktu enam jam perjalanan menggunakan pesawat terbang selalu mendukung kebijakan masing-masing negara. Kenapa Indonesia dan Malaysia yang hanya dipisahkan Selat Malaka tidak bisa melakukan yang sama.

"Kita sekadar Selat Malaka, Laut Cina Selatan, tidak sepatutnya tidak dikukuhkan," kata Menteri dalam Bahasa Melayu.

Tidak hanya sebatas dukungan kebijakan dalam negeri, sepatutnya Indonesia-Malaysia saling mendukung kebijakan yang berkaitan dengan isyu antar bangsa, seperti antara AS dan Inggris.

Dalam lawatan resmi Kepala Negara pun begitu. Menurut dia, memang sudah semestinya Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan resmi luar negeri pertamanya dilakukan ke Malaysia. Begitu pula bila perdana menteri Malaysia baru dilantik, maka kunjungan pertamanya harus ke Indonesia.

Hubungan antar negara harus dibangun layaknya saudara, saling mendukung satu sama lain, apa pun perkaranya. "Benar atau salah, kamu adalah saudara ku," kata Menteri kemudian.

Di tempat yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mengatakan sebenarnya setiap negara memiliki perbedaan. Namun yang harus dicari itu adalah persamaan. "Yang harus dicari persamaan, saling mengingatkan lebih dalam. Komunikasi itu mencari persamaan, bukan perbedaan," kata dia.

Menteri Rudi mengaku memiliki hubungan yang baik dengan Menteri Shabery, bahkan keduanya tergabung dalam grup komunikasi WhatsApp bersama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement