REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU - Keberadaan penerangan jalan umum (PJU) sangat dibutuhkan warga dan pengguna kendaraan di malam hari. Namun di Kabupaten Indramayu, jumlah PJU belum memenuhi kebutuhan ideal. Bahkan, dari PJU yang ada, 40 persennya di antaranya dalam kondisi rusak.
Kabid PJU Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Indramayu, Darba, menjelaskan, saat ini, jumlah PJU di Kabupaten Indramayu mencapai sekitar 15 ribu unit. Padahal, jumlah PJU idealnya mencapai 20 ribu unit.
‘’Ya jumlahnya memang belum ideal. Yang ada sekarang pun, banyak yang rusak,’’ kata Darba, akhir pekan kemarin.
Darba menyebutkan, dari 15 ribu unit PJU yang tersebar di Kabupaten Indramayu, sebanyak 40 persen di antaranya dalam kondisi rusak. Bentuk kerusakan itu bermacam-macam, di antaranya berupa lampunya yang putus, kabel putus maupun kerusakan pada tiangnya.
‘’Dari 40 persen yang rusak itu, 30 persen di antaranya berada di luar wilayah perkotaan,’’ terang Darba.
Darba mengungkapkan, minimnya anggaran menjadi kendala dalam memenuhi jumlah ideal PJU maupun memperbaiki kerusakan PJU yang ada. Dia mengatakan, dalam APBD 2015, anggaran yang tersedia untuk PJU hanya Rp 2 miliar.
Menurut Darba, anggaran senilai Rp 2 miliar tersebut tidak akan mampu memperbaiki seluruh PJU yang rusak maupun membangun jumlah PJU baru. Dia menilai, anggaran tersebut hanya bisa memperbaiki sekitar lima persen dari 40 persen PJU yang rusak.
Darba berharap, ada penambahan anggaran untuk PJU dalam APBD Perubahan 2015. Dengan demikian, dapat digunakan untuk memperbaiki seluruh PJU yang rusak maupun membangun PJU baru.
‘’Harapannya sih bisa membangun PJU baru kurang lebih 1.000 unit per tahun,’’ kata Darba.
Berdasarkan pantauan, minimnya PJU di antaranya terlihat pada ruas jalan Indramayu – Jatibarang. Pada malam hari, kondisi ruas jalan utama penghubung kedua kecamatan tersebut gelap gulita. Kondisi tersebut akan lebih berbahaya saat hujan turun, yang membuat jarak pandang pengemudi menjadi sangat terbatas.
Kondisi itu sangat berbahaya bagi pengguna kendaraan, terutama bagi mereka yang belum hafal kondisi ruas jalan tersebut.
Pengemudi tak bisa melihat dengan jelas median jalan sehingga terkadang ada di antara mereka yang menabraknya.