Ahad 08 Feb 2015 01:20 WIB
mobnas

Soal Mobil Nasional, DPR: Kenapa Harus ke Malaysia?

Rep: C82/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Walikota Solo Joko Widodo berpose dengan Mobil Esemka Rajawali saat tiba di Jakarta, Sabtu (25/2).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Walikota Solo Joko Widodo berpose dengan Mobil Esemka Rajawali saat tiba di Jakarta, Sabtu (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyindir penandatanganan kerjasama program mobil nasional antara perusahaan pelat merah Malaysia Proton dengan perusahaan otomotif asal Indonesia PT Adiperkasa Citra Lestari milik AM Hendropriyono. Menurut Taufik, kerjasama tersebut tidak sesuai dengan roh nawa cita yang ingin memaksimalkan potensi anak bangsa.

"Kami lebih senang, lebih sepakat kalau menggunakan apa yang dimiliki oleh anak negeri ini. Jangan sampai kemudian kita malah kebalik justru ke luar," kata Taufik di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2).

Menurut Taufik, alangkah baiknya jika mobil nasional menggunakan potensi yang dimiliki oleh anak bangsa sendiri. Pemerintah, lanjutnya, seharusnya tidak hanya mendatangkan mobil impor, tapi juga memproduksi mobil sendiri.

"Kan seperti Jokowi ada mobil Esemka, inilah makanya, kenapa harus dengan Proton, Esemka masih bisa," ujarnya.

Taufik pun menyesalkan penandatanganan kerjasama tersebut. Politisi PAN tersebut mempertanyakan alasan kenapa kerjasama tersebut dilakukan dengan Malaysia. "Kenapa harus ke Malaysia, kenapa tidak ke dalam negeri saja, ini kan agak sensitif, jadi tolong lah jangan sampai menimbulkan masalah," kata Taufik.

"Apa memang kalau mau assembling langsung saja langsung ke negara Jepang itu, artinya kenapa harus dengan negara yang barang kali bicara konsepnya sangat menimbulkan potensi sensitif," ujarnya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement